Kalo begini caranya, mungkin sudahi saja
Aku dan kamu, bahkan mereka. Mungkin sama sama tak mengerti dengan semua kisah yg sedang terjadi, siapa yg bisa disebut egois? aku? mungkin saja, atau kamu? bisa pula. Atau mereka? tidak ada yg tau.
Jangan berlari jika tak ingin dikejar, jangan bersembunyi jika tak ingin dicari, jangan diam jika tak ingin aku bertanya.
Kalimat itu mungkin yg sedang dilakukan seseorang di luar sana, dia berlari, dia bersembunyi, dia diam sampai tak pernah terdengar suara yg biasa menyapa. Itu kata hati nya, mungkin dia sedang mengikuti kata hati dan mulai mengambil langkah untuk meninggalkan orang yg seharusnya ada di sampingnya.
Mungkin dari sisi ku, belum bisa untuk mengambil posisi di sampingnya. yg selalu ada saat senang maupun sedih, yg selalu men-support ketika kamu letih, yg selalu mengajak untuk lebih dekat dg sang pencipta, yg selalu tersenyum ketika kamu panggil nama dan menggenggam erat tangannya, yg selalu menatap indah dan bahagia ketika menatap matamu, yg selalu kamu banggakan karena dia adalah orang terkasihmu, masih banyak hal yg akan dilalui bersama ketika aku dan kamu dalam satu jajar, aku di sampingmu.
now, look ahead. itu yg kamu lakukan, berjalan sangat cepat, bahkan satu tolehan pun tak kau berikan. apa yg harus aku lakukan? memanggil nama mu? terduduk sambil menangis hingga kau sadar betapa aku butuh kamu? tidak!
aku sadar, ternyata kita berbeda prinsip. prinsip inilah yg membuat aku dan kamu tak akan bisa bersama, dan tak akan bisa.
Kamu yang belum bisa menerima apa yg sedang aku jalani, dan aku tak pernah suka dengan kehidupan yg serba untuk terlihat berlebih dan dibuat buat. bagaimana jika kamu di posisi ku dan sebaliknya, itulah salah satu pertanyaan yg akan dan selalu dibahas.
Bilangnya ingin mencoba, mendapatkan sesuatu yg sangat susah maka akan susah pula melepasnya, itu teori kamu.
Tapi pada akhirnya tak ada yg bisa disebut hasil baik, indikator baiknya mungkin bisa saling memiliki. ya, itu hanya dugaan awal, bagaimana hipotesis yg kita buat awalnya bisa diterima, namun hasilnya ditolak ketika kita sudah mencoba.
Tetaplah berlari, tetaplah bersembunyi, tetaplah diam dalam manis dan candamu, rasakan ketika kamu merasakan perih dan sakit ketika kamu menyalahkan sikapmu yg telah kamu buat sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar