Laman

Rabu, 25 Desember 2013

Berjuta Persepsi Hidup

Seorang tak tak ku tahu, sebenarnya siapa dia untuk ku
Menurutku itu bukan bayangan, ya aku bisa merasakan tampakmu
Kehadiranmu sudah sewajarnya aku jajahi, tapi tangan ini belum mampu meraba
Bagaimana bisa, bagaimana aku selalu enggan untuk melangkah walau hanya satu langkah
Hanya di balik tempat itu, aku bisa melihat tapi tak bisa menyapa
Pernahkah kau lihat permata mentah? Mungkin itu bisa disebut bukan permata
Tapi jujur, aku ingin memilikinya
Munafik bisa aku tak ingin memilikimu
Tapi, bibir yang tak bisa berkata jujur
Rasakan sakit ketika aku harus menahan kejujuran yang tak bisa aku lontarkan keras di depanmu
Kata-kata manis yang kau ucapkan, sering dan bahkan menjadi jalan pelindungku untuk selalu tersenyum
Tapi benarkah itu untukku semata? Ah, pikirku bukan hanya aku saja yang mendengarnya
Jalan lurus sudah aku lihat
Tapi aku tak mau melangkah pada jalan itu, di sisi lain jalan berkelok mengeluarkan aura yang mengikat aku untuk melangkahinya
Sulit untuk dipahami? Memang sangat sulit..

0 komentar:

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog