Orang bilang cinta itu buta,
yaiyalah… Karena cinta enggak punya mata. Tapi cinta punya hati, kenapa bisa. Karena orang yang lagi jatuh cinta kerjaannya gambar-gambar hati gitu. Ini terjadi
dengan cewek yang bernama Rara yang masih duduk dibangku SMA yang sebentar lagi
akan jadi anak kuliahan.
“Buseeet, ini
gambaran kenapa mirip pantat ayam? Bagusan dikit kenapa, Ra!” Dengan muka tanpa
dosa, Tera mengakak dan tanpa sadar Rara meyumpal mulut Tera dengan kertas yang
ada ditangannya.
“Apaan sih,
Ra!!!” dengan muka kesal Tera membuang kertas yang ada di mulutnya itu.
“Ya siapa suruh ngakak gitu? udah tau sahabatnya
lagi jatuh cinta malah dibilang gambarannya mirip pantat ayam!” Rara langsung
memeluk Tera tanda meminta maaf.
Sebenarnya kisah cinta Rara sangat
memprihatinkan, Rara yang sudah punya pacar tapi dia juga sedang jatuh cinta
dengan lelaki lain. Maklum saja, pacarnya si Doni kuliahnya di Jakarta dan
jarang memberikan kabar, baik hanya sekedar via SMS atau telpon. ini membuat
Rara menjadi kesal.
Di lain hati, Rara memiliki teman
dekat. Ya, bisa dibilang dekat karena Rara dan Anjas merupakan teman sekelas.
Rara yang awalnya hanya setia kepada Doni, kini sudah agak berpaling. Sifat
Anjas yang selalu memberikan motivasi dan tidak sedikit gombalan-gombalan liar
itupun dapat membuat hati Rara luluh. Dan bisa dinilai, Anjas termasuk anak
yang cuek tapi asik. Namun, dengan sifatnya itulah yang paling disukai Rara.
Rara dan Anjas sangatlah dekat
namun dekatnya mereka di luar sekolah. Mereka tidak mau teman-teman sekelas
mereka tau, karena apa? Karena mereka tidak mau menjadi bahan ledekan.
“Tera, gimana
dengan Doni dan Anjas? Gue suka sama Anjas tapi gue ngak mau nyakitin Doni,
Ter.” Rara yang menangis sambil menutup wajahnya dengan boneka.
“Udah, Ra.
Jangan nangis gitu dong. Gue tau perasaan dan situasi lo gimana, gue juga bakal
pusing dan sedih kalau ada di pihak lo,” ungkap Tera menghampiri tempat tidur
Rara.
“Gue sayang
mereka, tapi ngak mungkin gue miliki mereka. gue harus milih dan gue ngak mau
nyakitin mereka,” ucap Rara sambil memeluk Tera.
Tiba-tiba hp berbunyi.
“Ada sms nih,
buka dulu gih,” Tera memberikan hp kepada Rara.
“Anjas ngajak
gue keluar, Ter. Gimana ini, gue abis nangis gini ntar dia tau lagi,” sibuknya
Rara mengelap air mata dan berkaca. “udah iyain aja ajakan dia, mandi sana
hahaha. Jangan sedih lagi dong, Ra. Kan mau diajak jalan,” goda Tera yang
membuat Rara tertawa.
Rara pun langsung membalas sms dari
Anjas, yang meng-iyakan ajakannya itu.
Anjas mengajak Rara ke rumah
tantenya Anjas. Karena di rumah tante Lati sedang ada acara ulang tahun
pernikahannya. Anjas menjemput Rara jam 4 sore, Rara terlihat sangat senang dan
hanya dapat senyam-senyum ngak jelas. Maklum, gerogi.
“Ra, ngak
keberatankan gue ajak lo?”
“Oh, ngak papa
kali, Jas.” Di perjalanan Rara dan Anjas mengobrol seputar guru dan teman
sekelas taklupa prihal hubungan mereka yang statusnya TTM hem teman tapi mesra,
ceileeeee……
Anjas dan Rara sudah mengetahui
perasaan mereka satu sama lain. Mereka tidak malu-malu lagi jika salah satu
diantara mereka ada yang iseng dan menel menggoda.
Tibalah di rumah tante Lati.
“Halo mas Anjas,
ayo masuk. Ini pacarnya ya?” Ledek tante Lati membuat Anjas malu dan salting.
“Ini Rara, te. Temen
sekelas aku,” dengan muka merah, Anjas dan Rara memberi salam dan mengucapkan
selamat kepada tante Lati beserta suaminya.
Sekitar sejam berada di acara itu,
Anjas dan Rara memutuskan untuk pulang. Saat diperjalanan, Anjas mengatakan
sesuatu yang membuat Rara terbang. Anjas mengungkapkan perasaannya dengan malu-malu.
Anjas sebelumnya belum pernah yang namanya pacaran, jika Rara membalas cintanya
maka Rara akan menjadi pacar pertama Anjas. Tapi, satu kriteria cewek yang
diinginkan Anjas yaitu JOMBLO. What the hell, keadaan Rara saat ini bukanlah
kriteria yang Anjas inginkan. Tapi, Anjas akan tetap menunggu karena pilihan
dia cuma satu yaitu Rara.
“Ra? Kok diem?”
tanya Anjas sambil menengok ke arah belakang,
“Ha? Ngak papa
kok. Lagi mikir aja…” Rara bingung apa yang harus dikatakannya.
“Ra? Lo suka
ngak sama gue?” Aw aw aw pertanyaan Anjas membuat Rara shock!
“Iya gue suka. emang kenapa? Lo sendiri yakin
bener suka sama gue?” Rara yang langsung saja ceplos karena terlalu gugup, edan
dah suasana tambah tegang aja. Apalagi Rara, dia tegang dan deg-deg ser
menunggu jawaban Anjas.
“Gue ngak suka
lo, tapi gue cinta lo, Ra.” Asik aw aw, Rara tersenyum bahagia begitu pula
dengan Anjas. Sepanjang perjalanan mereka bercanda-ria sampai tidak terasa
akhirnya mereka harus berpisah menuju ke rumah masing-masing.
Bisa dibilang hubungan Rara dengan
Anjas ini adalah hubungan yang terlarang, maksud terlarang disini adalah
hubungan mereka tidak akan disetujui banyak pihak karena apa, karena Rara
sendiri sudah memiliki pacar. Mungkin, keadaan yang bisa mengubah semua rasa
cinta menjadi benci, dan mengubah status teman menjadi pujaan hati.
Rara merasa serba salah dengan
keadaanya sekarang ini, perasaannya kepada Anjas yang apabila Doni tau pasti
Doni akan marah dan sakit hati.
Sudah beberapa bulan, Doni tanpa
kabar. Seakan-akan Doni menggantung hubungannya dengan Rara. Rara yang ingin
meminta penjelasan dari hubungannya itu selalu saja tidak direspon. Telpon
tidak diangkat, SMS tidak dibalas. Akun Facebook dan Twitter Doni pun nonaktif.
Tapi, Yahoo Doni aktif. Rara mencoba untuk terhubung dengan pacarnya itu, tapi
entah mengapa seakan-akan Doni menghindar. Ataukah dia sudah punya pacar baru
disana? itulah pertanyaan yang selalu terngiang di hati Rara. Ini hal yang
membuat Rara menjadi sedih dan kesal, seakan-akan Doni sedang mempermainkan
perasaannya.
Sembilan hari kemudian, Doni
menghubungi Rara. Kabar yang selama ini Rara pikir akan membuatnya senang malah
membuatnya kecewa. Kecewa karena apa? Kecewa karena yang diminta Doni adalah
membubarkan hubungan mereka alias putus. Dengan kejadian itu, seakan-akan Doni
tidak punya hati. Dia tidak memikirkan perasaan Rara. Untuk meminta penjelasan,
akhirnya Rara menelpon pacarnya itu.
“Sayang, kamu
kenapa? Jangan becanda dong,” goda Rara dengan tertawa. “Maaf sebelumnya, Ra.
omongan gue tadi serius, mending kita putus. Disini juga gue lagi sibuk. Gue
lagi males mikirin elo.” Anjrit, ucapan Doni membuat Rara terdiam sejenak dan
berfikir ternyata selama ini dirinya tidak dipentingi lagi dengan pacarnya itu,
Rara menangis.
“Ngak, Don. Kamu
bohongkan. Hampir 4 tahun kita menjalin hubungan, tapi kenapa dengan mudahnya
kamu bilang kata putus. Kamu mikirin aku ngak sih? Atau jangan-jangan ada cewek
lain? Jawab!” Bentak Rara dengan air mata yang masih bercucur.
“Terserah! Yang
penting kita putus. Jangan ganggu hidup gue lagi.”
Tut tut tut…….
Rara yang tadinya berdiri di depan
jendela kamar, kini lari ke atas ranjang. Dia menangis menyesali dengan apa
yang terjadi. Kesetiaan, kebersamaan, suka-duka, rasa sayang dan cintanya kini
telah pergi. Rara yang bagaikan sampah dibuang begitu saja, dasar lelaki kejam!
Lelaki brengsek!!!! Kesalnya Rara dengan sikap Doni.
Rara menelpon Tera untuk datang
kerumahnya, Rara menceritakan apa yang terjadi kepada sahabatnya itu. Mungkin
saja perasaan sakit hari Rara dapat berkurang. Dan benar apa yang disampaikan
oleh penyanyi yang bernama Mega dengan judul lagunya yaitu”Bahagia Melepasmu”
Rara mencoba untuk merasakan kebahagiaan dalam hal melepas cintanya. Bahagia
jika mantannya itu lebih memiliki wanita lain, yang pasti wanita yang lebih
baik.
Semenjak kejadian itu, Rara selalu
melamun. Hampir setengah bulan Rara belum bisa melupakannya. Dan selama itu
pula, Rara lupa akan perasaanya dengan Anjas.
Ketika di kelas, Tera mencoba
menghibur Rara dengan dongeng yang bisa dibilang ngak lucu.
“Ter, please deh
ngak lucu,” ucap Rara sambil menopang dagu.
“Masih inget
sama mantan? Mantan gitu lupain aja. Kan ada mas Anjas,” ledek Tera yang
menggelitiki Rara.
“Anjas tau belum
ya kalau gue diputusin Doni, Ter?”
“Tau kok, akhirnya
kesempatan dia datang jugakan. Kalau jodoh itu ngak kemana, Ra. Hahaha…” Saat
itulah Rara bisa tertawa riang lagi, dan ternyata eh ternyata si Anjas
diam-diam melihat perubahan sikap Rara.
Anjas mencoba untuk dekat lagi
dengan Rara, menghibur Rara lewat SMS dan telpon. Inilah ketenangan hati yang
Rara inginkan, adanya seseorang yang membuatnya tertawa. Sebulan setelah
hubungan Rara dan Doni berakhir, terlihat keadaan Rara menjadi lebih baik. Rara
sudah melupakan semuanya. Namun, selama sebulan, ternyata Anjas belum
menyatakan cintanya.
Sore itu seusai pulang sekolah.
“Rara….” Anjas
memanggil Rara dari kejauhan.
“Lho, ada apa,
Jas? Kok lari-lari segala?” Rara bingung melihat Anjas.
“Haduh, sabar
ya, Ra. Gue nafas dulu, sabar ya,” sambil mengatur nafas, Anjas mencoba untuk
mulai berbicara.
“Abis ini mau
kemana, Ra?” tanya Anjas kepada Rara, “Langsung pulang, Jas. Emangnya kenapa?”
Tanya Rara heran.
“Aku mau ke
suatu tempat. Kamu mau nuntun aku ngak?” Anjas memasang muka yang membuat Rara
semakin bingung.
“Kemana dulu?
Dan kenapa harus gue nuntun” Tanya Rara dengan kebingungan.
“Ke hati kamu,
Ra. Mau kan kamu nuntun aku? Mau kan hati kamu, aku miliki? Mau ngak kamu jadi
pacar aku, Ra?”
Buset dah, Rara
langsung berdiri diam ketika Anjas mengucapkan kalimat-kalimat itu. Rara dibuat
terbang dengan kedua sayap yang indah dan besar di langit yang cerah.
“Ih Anjas menel
deh,” Rara mencubit bahu Anjas.
“Aku menel sama
kamu kok hehehe, aku sayang kamu, Ra.” Anjas memegang tangan Rara dengan erat.
“Kamu ingetkan
janji aku, kalau aku akan nunggu kamu dan kamu adalah wanita pertama yang jadi
cintaku.”
Ups…. Ucapan Anjas membuat Rara
tersipu malu, dan taklain halnya dengan Anjas yang mukanya memerah.
“Iya, Anjas. Aku
juga sayang kamu,” ucap Rara dengan senyum manisnya.
Yey, akhirnya mereka bersatu juga,
dengan segala kejadian yang menjadi pelajaran. Dimana dari salah satu sahabat,
mantan, pacar akan ada yang menguatkan dan melemahkan.
“Hai guys,
selamat ya Rara dan Anjas. Akhirnya pacaran juga ihiy hahaha,” saut Tera dengan
tiba-tiba.
“Aku sayang
kalian, Tera dan Anjasku. Tetap di sampingku yah hehehe,” akhirnya pelukan
menyatukan mereka, tertawa bahagia dan selalu ingin bersama.
Tuhan menjawab permohonan Anjas,
dimana dia bisa mendapatkan seorang kekasih yang benar-benar sayang dengan dia.
Dan seperti lagu dari sebuah band Zigas yang berjudul “Sahabat Jadi Cinta” yang
mana hubungan Rara dan Anjas dulu hanya sebagai teman dan bisa disebut sahabat
itupun bisa menjadi sepasang manusia yang saling mencintai satu sama lain.
By. NSW
0 komentar:
Posting Komentar