Laman

Kamis, 26 Desember 2013

Cinta Dua Hati


Orang bilang cinta itu buta, yaiyalah… Karena cinta enggak punya mata. Tapi cinta punya hati, kenapa bisa. Karena orang yang lagi jatuh cinta kerjaannya gambar-gambar hati gitu. Ini terjadi dengan cewek yang bernama Rara yang masih duduk dibangku SMA yang sebentar lagi akan jadi anak kuliahan.
 “Tera, liat dong gambaran gue,” dengan senang hatinya Rara menunjukkan gambarannya itu kepada sahabat tercinta.
“Buseeet, ini gambaran kenapa mirip pantat ayam? Bagusan dikit kenapa, Ra!” Dengan muka tanpa dosa, Tera mengakak dan tanpa sadar Rara meyumpal mulut Tera dengan kertas yang ada ditangannya.
“Apaan sih, Ra!!!” dengan muka kesal Tera membuang kertas yang ada di mulutnya itu.
 “Ya siapa suruh ngakak gitu? udah tau sahabatnya lagi jatuh cinta malah dibilang gambarannya mirip pantat ayam!” Rara langsung memeluk Tera tanda meminta maaf.

Sebenarnya kisah cinta Rara sangat memprihatinkan, Rara yang sudah punya pacar tapi dia juga sedang jatuh cinta dengan lelaki lain. Maklum saja, pacarnya si Doni kuliahnya di Jakarta dan jarang memberikan kabar, baik hanya sekedar via SMS atau telpon. ini membuat Rara menjadi kesal.
Di lain hati, Rara memiliki teman dekat. Ya, bisa dibilang dekat karena Rara dan Anjas merupakan teman sekelas. Rara yang awalnya hanya setia kepada Doni, kini sudah agak berpaling. Sifat Anjas yang selalu memberikan motivasi dan tidak sedikit gombalan-gombalan liar itupun dapat membuat hati Rara luluh. Dan bisa dinilai, Anjas termasuk anak yang cuek tapi asik. Namun, dengan sifatnya itulah yang paling disukai Rara.

Rara dan Anjas sangatlah dekat namun dekatnya mereka di luar sekolah. Mereka tidak mau teman-teman sekelas mereka tau, karena apa? Karena mereka tidak mau menjadi bahan ledekan.
“Tera, gimana dengan Doni dan Anjas? Gue suka sama Anjas tapi gue ngak mau nyakitin Doni, Ter.” Rara yang menangis sambil menutup wajahnya dengan boneka.
“Udah, Ra. Jangan nangis gitu dong. Gue tau perasaan dan situasi lo gimana, gue juga bakal pusing dan sedih kalau ada di pihak lo,” ungkap Tera menghampiri tempat tidur Rara.
“Gue sayang mereka, tapi ngak mungkin gue miliki mereka. gue harus milih dan gue ngak mau nyakitin mereka,” ucap Rara sambil memeluk Tera.

Tiba-tiba hp berbunyi.

“Ada sms nih, buka dulu gih,” Tera memberikan hp kepada Rara.
“Anjas ngajak gue keluar, Ter. Gimana ini, gue abis nangis gini ntar dia tau lagi,” sibuknya Rara mengelap air mata dan berkaca. “udah iyain aja ajakan dia, mandi sana hahaha. Jangan sedih lagi dong, Ra. Kan mau diajak jalan,” goda Tera yang membuat Rara tertawa.
Rara pun langsung membalas sms dari Anjas, yang meng-iyakan ajakannya itu.
Anjas mengajak Rara ke rumah tantenya Anjas. Karena di rumah tante Lati sedang ada acara ulang tahun pernikahannya. Anjas menjemput Rara jam 4 sore, Rara terlihat sangat senang dan hanya dapat senyam-senyum ngak jelas. Maklum, gerogi.
“Ra, ngak keberatankan gue ajak lo?”
“Oh, ngak papa kali, Jas.” Di perjalanan Rara dan Anjas mengobrol seputar guru dan teman sekelas taklupa prihal hubungan mereka yang statusnya TTM hem teman tapi mesra, ceileeeee……

Anjas dan Rara sudah mengetahui perasaan mereka satu sama lain. Mereka tidak malu-malu lagi jika salah satu diantara mereka ada yang iseng dan menel menggoda.

Tibalah di rumah tante Lati.

“Halo mas Anjas, ayo masuk. Ini pacarnya ya?” Ledek tante Lati membuat Anjas malu dan salting.
“Ini Rara, te. Temen sekelas aku,” dengan muka merah, Anjas dan Rara memberi salam dan mengucapkan selamat kepada tante Lati beserta suaminya.
Sekitar sejam berada di acara itu, Anjas dan Rara memutuskan untuk pulang. Saat diperjalanan, Anjas mengatakan sesuatu yang membuat Rara terbang. Anjas mengungkapkan perasaannya dengan malu-malu. Anjas sebelumnya belum pernah yang namanya pacaran, jika Rara membalas cintanya maka Rara akan menjadi pacar pertama Anjas. Tapi, satu kriteria cewek yang diinginkan Anjas yaitu JOMBLO. What the hell, keadaan Rara saat ini bukanlah kriteria yang Anjas inginkan. Tapi, Anjas akan tetap menunggu karena pilihan dia cuma satu yaitu Rara.
“Ra? Kok diem?” tanya Anjas sambil menengok ke arah belakang,
“Ha? Ngak papa kok. Lagi mikir aja…” Rara bingung apa yang harus dikatakannya.
“Ra? Lo suka ngak sama gue?” Aw aw aw pertanyaan Anjas membuat Rara shock!
 “Iya gue suka. emang kenapa? Lo sendiri yakin bener suka sama gue?” Rara yang langsung saja ceplos karena terlalu gugup, edan dah suasana tambah tegang aja. Apalagi Rara, dia tegang dan deg-deg ser menunggu jawaban Anjas.
“Gue ngak suka lo, tapi gue cinta lo, Ra.” Asik aw aw, Rara tersenyum bahagia begitu pula dengan Anjas. Sepanjang perjalanan mereka bercanda-ria sampai tidak terasa akhirnya mereka harus berpisah menuju ke rumah masing-masing.

Bisa dibilang hubungan Rara dengan Anjas ini adalah hubungan yang terlarang, maksud terlarang disini adalah hubungan mereka tidak akan disetujui banyak pihak karena apa, karena Rara sendiri sudah memiliki pacar. Mungkin, keadaan yang bisa mengubah semua rasa cinta menjadi benci, dan mengubah status teman menjadi pujaan hati.

Rara merasa serba salah dengan keadaanya sekarang ini, perasaannya kepada Anjas yang apabila Doni tau pasti Doni akan marah dan sakit hati.
Sudah beberapa bulan, Doni tanpa kabar. Seakan-akan Doni menggantung hubungannya dengan Rara. Rara yang ingin meminta penjelasan dari hubungannya itu selalu saja tidak direspon. Telpon tidak diangkat, SMS tidak dibalas. Akun Facebook dan Twitter Doni pun nonaktif. Tapi, Yahoo Doni aktif. Rara mencoba untuk terhubung dengan pacarnya itu, tapi entah mengapa seakan-akan Doni menghindar. Ataukah dia sudah punya pacar baru disana? itulah pertanyaan yang selalu terngiang di hati Rara. Ini hal yang membuat Rara menjadi sedih dan kesal, seakan-akan Doni sedang mempermainkan perasaannya.

Sembilan hari kemudian, Doni menghubungi Rara. Kabar yang selama ini Rara pikir akan membuatnya senang malah membuatnya kecewa. Kecewa karena apa? Kecewa karena yang diminta Doni adalah membubarkan hubungan mereka alias putus. Dengan kejadian itu, seakan-akan Doni tidak punya hati. Dia tidak memikirkan perasaan Rara. Untuk meminta penjelasan, akhirnya Rara menelpon pacarnya itu.
“Sayang, kamu kenapa? Jangan becanda dong,” goda Rara dengan tertawa. “Maaf sebelumnya, Ra. omongan gue tadi serius, mending kita putus. Disini juga gue lagi sibuk. Gue lagi males mikirin elo.” Anjrit, ucapan Doni membuat Rara terdiam sejenak dan berfikir ternyata selama ini dirinya tidak dipentingi lagi dengan pacarnya itu, Rara menangis.
“Ngak, Don. Kamu bohongkan. Hampir 4 tahun kita menjalin hubungan, tapi kenapa dengan mudahnya kamu bilang kata putus. Kamu mikirin aku ngak sih? Atau jangan-jangan ada cewek lain? Jawab!” Bentak Rara dengan air mata yang masih bercucur.
“Terserah! Yang penting kita putus. Jangan ganggu hidup gue lagi.”
Tut tut tut…….

Rara yang tadinya berdiri di depan jendela kamar, kini lari ke atas ranjang. Dia menangis menyesali dengan apa yang terjadi. Kesetiaan, kebersamaan, suka-duka, rasa sayang dan cintanya kini telah pergi. Rara yang bagaikan sampah dibuang begitu saja, dasar lelaki kejam! Lelaki brengsek!!!! Kesalnya Rara dengan sikap Doni.

Rara menelpon Tera untuk datang kerumahnya, Rara menceritakan apa yang terjadi kepada sahabatnya itu. Mungkin saja perasaan sakit hari Rara dapat berkurang. Dan benar apa yang disampaikan oleh penyanyi yang bernama Mega dengan judul lagunya yaitu”Bahagia Melepasmu” Rara mencoba untuk merasakan kebahagiaan dalam hal melepas cintanya. Bahagia jika mantannya itu lebih memiliki wanita lain, yang pasti wanita yang lebih baik.

Semenjak kejadian itu, Rara selalu melamun. Hampir setengah bulan Rara belum bisa melupakannya. Dan selama itu pula, Rara lupa akan perasaanya dengan Anjas.
Ketika di kelas, Tera mencoba menghibur Rara dengan dongeng yang bisa dibilang ngak lucu.
“Ter, please deh ngak lucu,” ucap Rara sambil menopang dagu.
“Masih inget sama mantan? Mantan gitu lupain aja. Kan ada mas Anjas,” ledek Tera yang menggelitiki Rara.
“Anjas tau belum ya kalau gue diputusin Doni, Ter?”
“Tau kok, akhirnya kesempatan dia datang jugakan. Kalau jodoh itu ngak kemana, Ra. Hahaha…” Saat itulah Rara bisa tertawa riang lagi, dan ternyata eh ternyata si Anjas diam-diam melihat perubahan sikap Rara.
Anjas mencoba untuk dekat lagi dengan Rara, menghibur Rara lewat SMS dan telpon. Inilah ketenangan hati yang Rara inginkan, adanya seseorang yang membuatnya tertawa. Sebulan setelah hubungan Rara dan Doni berakhir, terlihat keadaan Rara menjadi lebih baik. Rara sudah melupakan semuanya. Namun, selama sebulan, ternyata Anjas belum menyatakan cintanya.
  
Sore itu seusai pulang sekolah.

“Rara….” Anjas memanggil Rara dari kejauhan.
“Lho, ada apa, Jas? Kok lari-lari segala?” Rara bingung melihat Anjas.
“Haduh, sabar ya, Ra. Gue nafas dulu, sabar ya,” sambil mengatur nafas, Anjas mencoba untuk mulai berbicara.
“Abis ini mau kemana, Ra?” tanya Anjas kepada Rara, “Langsung pulang, Jas. Emangnya kenapa?” Tanya Rara heran.
“Aku mau ke suatu tempat. Kamu mau nuntun aku ngak?” Anjas memasang muka yang membuat Rara semakin bingung.
“Kemana dulu? Dan kenapa harus gue nuntun” Tanya Rara dengan kebingungan.
“Ke hati kamu, Ra. Mau kan kamu nuntun aku? Mau kan hati kamu, aku miliki? Mau ngak kamu jadi pacar aku, Ra?”
Buset dah, Rara langsung berdiri diam ketika Anjas mengucapkan kalimat-kalimat itu. Rara dibuat terbang dengan kedua sayap yang indah dan besar di langit yang cerah.
“Ih Anjas menel deh,” Rara mencubit bahu Anjas.
“Aku menel sama kamu kok hehehe, aku sayang kamu, Ra.” Anjas memegang tangan Rara dengan erat.
“Kamu ingetkan janji aku, kalau aku akan nunggu kamu dan kamu adalah wanita pertama yang jadi cintaku.”
Ups…. Ucapan Anjas membuat Rara tersipu malu, dan taklain halnya dengan Anjas yang mukanya memerah.
“Iya, Anjas. Aku juga sayang kamu,” ucap Rara dengan senyum manisnya.
Yey, akhirnya mereka bersatu juga, dengan segala kejadian yang menjadi pelajaran. Dimana dari salah satu sahabat, mantan, pacar akan ada yang menguatkan dan melemahkan.
“Hai guys, selamat ya Rara dan Anjas. Akhirnya pacaran juga ihiy hahaha,” saut Tera dengan tiba-tiba.
“Aku sayang kalian, Tera dan Anjasku. Tetap di sampingku yah hehehe,” akhirnya pelukan menyatukan mereka, tertawa bahagia dan selalu ingin bersama.
Tuhan menjawab permohonan Anjas, dimana dia bisa mendapatkan seorang kekasih yang benar-benar sayang dengan dia. Dan seperti lagu dari sebuah band Zigas yang berjudul “Sahabat Jadi Cinta” yang mana hubungan Rara dan Anjas dulu hanya sebagai teman dan bisa disebut sahabat itupun bisa menjadi sepasang manusia yang saling mencintai satu sama lain.

                                                                                                                               By. NSW  

0 komentar:

Posting Komentar

 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog